TENTANG MADING
oleh
Usaha Pramuka (Tunas Mandiri) pada 22 Maret 2011 pukul 5:44 ·
Majalah
Dinding Sekolah Dan Pengelolaannya
A. Pendahuluan
Majalah dinding atau lebih dikenal dengan singkatannya “MADING” yaitu
salah satu jenis media atau sarana penyampaian informasi dan penyaluran
minat dan bakat yang dikerjakan dan dikelola oleh kelompok tertentu
serta diperuntukkan untuk kalangan tertentu pula.
Mading sangat
mungkin dijumpai di banyak tempat seperti mesjid, sekolah, perpustakaan
umum, instansi pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini karena mading
bisa dikelola oleh siapa saja dan bisa ditempatkan dimana saja.
Misalnya Mading Ikatan Remaja Mesjid, Mading LSM, Mading Kampus, Mading
Sekolah dan lain-lain.
Mading sekolah adalah mading yang
dikelola oleh suatu sekolah tertentu baik siswa maupun guru dan
biasanya disajikan agar dapat dibaca oleh warga sekolah tersebut.
Mading sekolah selain sebagai media untuk menyampaikan informasi
(pengumuman atau berita) juga dapat dijadikan ajang atau sarana
pengembangan minat dan bakat baik siswa maupun guru dalam bidang tulis
menulis.
Mading juga sangat berperan dalam mengasah
kemampuan siswa untuk belajar berorganisasi secara baik, melatih
kedisiplinan karena harus bekerja sesuai jadwal, belajar untuk lebih
kreatif dalam mencari ide-ide baru untuk tema dan tampilan mading, dan
melatih siswa untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang
harus dikerjakannya.
Mengingat keberadaan mading sekolah memiliki
arti yang penting baik bagi siswa maupun guru, maka hendaknya mading
sekolah dikelola secara baik agar tetap eksis. Dengan pengelolaan yang
baik, diharapkan mading akan selalu dapat terbit pada waktunya dengan
tema-tema dan tampilan-tampilan yang menarik.
B. Manajemen Mading
Sekolah
Mengelola sebuah media informasi
tentu memerlukan kepengurusan yang baik, tertata rapi, dan berjalan
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Mading sekolah
sekalipun diperlukan suatu kepengurusan atau organisasi agar semuanya
bisa berjalan lancar.
Menurut Rachim (2006), dalam pengelolaannya
mading harus memiliki dua manajemen yaitu manajemen organisasi dan
manajemen redaksional. Kedua manajemen tersebut memiliki tugas yang
berbeda satu sama lain.
a. Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi dalam pengelolaan mading sebagai sebuah
organisasi intra sekolah sangatlah diperlukan, karena tanpa organisasi
ini pengelolaan mading akan sulit untuk berjalan dengan baik.
Manajemen
organisasi dalam pelaksanaan tugasnya lebih bersifat administratif dan
tidak berhubungan secara langsung dengan hal teknis penerbitan mading.
Keberadaan struktur atau jabatan manajemen organisasi mading
tergantung dari kebutuhan pengelolaan mading itu sendiri.
Menurut Rachim (2006), Manajemen organisasi mading biasanya dipimpin
oleh seorang pemimpin umum, dibantu oleh beberapa seksi seperti seksi
Administrasi, Keuangan, Sponsorship, dll., sesuai kebutuhan Mading.
Seorang
pemimpin umum bertugas mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan,
bagian keuangan/bendahara bertugas mengatur keuangan terkait biaya
operasional dan biaya penerbitan, bagian administrasi/sekretaris
berperan terkait dengan surat menyurat terutama yang berhubungan dengan
pihak luar seperti permohonan kesediaan wawancara atau lainnya. Bagian
sponsorship bertugas mencari pihak-pihak yang mau berkontribusi dengan
beriklan atau menyampaikan ucapan selamat dll, dengan perjanjian
tertentu.
b. Manajemen Redaksional
Manajemen redaksional adalah manajemen yang bertanggungjawab langsung
secara teknis terhadap proses penerbitan mading mulai dari penyusunan
tema, penyusunan materi, pencarian bahan/berita sampai publikasi.
Manajemen redaksional biasanya dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi
dan di bantu oleh bagian-bagian lain yang ada di bawahnya seperti
redaktur pelaksana, redaktur, reporter dan yang lainnya sesuai kebutuhan
mading.
Pemimpin redaksi adalah orang yang adalah orang yang
bertanggungjawab penuh atas materi atau isi yang disajikan dalam mading.
Redaktur pelaksana bertugas mengkoordinasikan tugas-tugas yang
menyangkut keredaksian kepada para redaktur. Redaktur bertugas
memberikan instruksi kepada para reporter untuk melakukan peliputan atau
pencarian berita atau informasi yang akan disajikan. Setelah mendapat
laporan atau bahan-bahan informasi dari reporter, tugas redaktur
selanjutnya adalah melakukan proses editing naskah/tulisan serta
melakukan rapat koordinasi untuk menentukan kelayakan naskah atau
tulisan untuk diputuskan apakah tulisan tersebut layak untuk
dipublikasikan atau tidak. Sedangkan seorang reporter bertugas mencari
berita atau bahan informasi di lapangan sesuai dengan instruksi redaktur
atau atas kemauan sendiri.
Dari uraian tentang
manajemen mading sekolah dapat digambarkan contoh organisasi mading
sekolah sebagai berikut :
Gambar. 1. Contoh Struktur
Organisasi Mading
Struktur organisasi mading dapat dibuat
disesuaikan dengan kebutuhan mading dengan mempertimbangkan jumlah
personil, banyaknya kegiatan dan hal-hal lainnya, dan hal lain yang
harus diperhatikan dalam penentuan struktur organisasi mading adalah
bahwa penugasan sebaiknya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan
anggota.
C. Pembuatan Mading Sekolah
Setelah susunan kepengurusan atau Struktur Organisasi mading terbentuk,
maka tahapan selanjutnya yang harus dijalankan oleh tim adalah
pembuatan mading yang harus dikerjakan melalui beberapa tahapan. Agar
pelaksanan pembuatan mading ini maka hendaknya setiap personil harus
disiplin dan bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugasnya.
Sebelum
masuk pada pembuatan mading itu sendiri sebaiknya Tim Mading
melaksanakan rapat untuk mendiskusikan hal-hal yang penting agar
diketahui dan difahami bersama oleh setiap personil Mading. Adapun
hal-hal yang perlu didiskusikan diantaranya.
a. Waktu Terbit
Waktu terbit mading perlu menjadi bahan diskusi, hal ini karena ada
beberapa alasan salah satunya agar pelaksanaan kegiatan pembuatan mading
itu tidak mengganggu waktu belajar seperti situasi menjelang
pelaksanaan ujian. Selain itu waktu terbit mading harus diperhatikan
jangan sampai mading terbit menjelang liburan sekolah, sebab apabila
mading terbit dan di pasang menjelang libur sekolah mading itu akan
sia-sia karena tidak ada yang membaca.
Waktu terbit
Rutin mading pun sebaiknya diperhatikan dan dijadwalkan sedemikian rupa
sehingga mading bisa terbit secara rutin dan waktu terbitnya juga
tepat. Penerbitan mading sekolah bisa dilakukan misalnya setiap 2
minggu sekali atau setiap satu bulan sekali. Penggantian mading
sebaiknya jangan terlalu cepat ataupun terlalu lama sebab bila mading
diganti terlalu cepat barangkali belum sempet dibaca orang lain
sehingga sangat sayang jika apa yang telah dikerjakan tidak berguna.
Begitupula jika penggantian mading dilakukan terlalu lama mungkin akan
menimbulkan efek bosan bagi pembaca, sehingga mereka enggan untuk
datang melihat mading.
b. Tema
Mading
yang diterbitkan sebaiknya memiliki Tema yang berbeda-beda untuk setiap
kali terbit. Hal ini dimaksudkan agar pembaca tidak bosan dengan satu
tema yang disajikan dan juga diharapkan dapat menambah wawasan para
pembaca tentang tema-tema yang disajikan.
Pemilihan
tema mading sangat bebas bisa, misalnya mengenai remaja, IPTEK, Seputar
Kegiatan Nasional atau Internasional terkini, atau juga dapat
disesuaikan dengan bulan-bulan terbit seperti bila terbit bulan januari
bisa mengulas masalah tahun baru, bila terbit bulan April bisa
mengulas masalah kepahlawanan atau semangat Juang R.A. Kartini, dll.
c.
Rubrik
Rubrik mading merupakan topik-topik yang
dapat disajikan dalam mading. Rubrik mading bisa saja sama setiap kali
terbit, atau bisa juga berubah jika diperlukan. Jumlah dan jenis rubrik
dalam mading tergantung dari kesepakatan bersama anggota tim. Apabila
rubrik sudah ditentukan maka langkah berikutnya akan memudahkan dalam
pembagian pelaksanaan tugas. Misalnya setiap rubrik yang sudah
ditentukan dibebankan kepada dua, tiga, atau lebih anggota dan mereka
bertanggungjawab untuk mengisi rubrik tersebut.
Meskipun rubrik mading dapat berubah-ubah, namun sebaiknya ada
beberapa rubrik yang dipertahankan setiap kali terbit. Beberapa contoh
rubrik yang dapat dimuat dalam mading sekolah misalnya :
- Berita
Seputar Sekolah
- Cerpen
- Puisi
- Sahabat mading
-
Surat Pembaca
- Profil Siswa / Guru
- Dll.
d.
Jadwal Kerja
Dalam pelaksanan kegiatan pembuatan
mading penjadwalan adalah sesuatu yang harus dibuat apabila mading
ingin bisa terbit tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Penjadwalan
bisa didasarkan pada tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
seperti batas akhir pengumpulan materi, penyortiran materi layak terbit
atau tidak, editing, layouting, dekorasi dll. Jadwal yang sudah
ditetapkan sebaiknya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Tahapan-tahapan
yang harus dilalui dalam pembuatan mading adalah sebagai berikut :
a.
Pengumpulan Materi
Pengumpulan materi merupakan
tugas seorang reporter. Materi yang dapat ditampilkan dalam mading
dapat berasal dari mana saja seperti :
1. Hasil Studi Pustaka
Studi
pustaka dapat dilakukan melalui buku, majalah, koran, internet, dan
lain sebagainya.
2. Hasil Survey atau pemantauan langsung di
lapangan
Seorang reporter dapat mencari sumber berita dengan
terjun langsung ke lapangan untuk meliput peristiwa atau
kegiatan-kegiatan yang terjadi di lingkungan baik sekolah maupun
masyarakat.
3. Hasil Interview/Wawancara
Wawancara dapat
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang-orang
yang bersangkutan seperti pakar, praktisi, profesional, pengamat,
pelaku, korban, dll.
4. Menerima Pengiriman Materi
Selain
harus mencari materi mading juga dapat diperoleh dengan cara menawarkan
kepada orang lain untuk mengirimkan naskah atau tulisan berkaitan
dengan sebuah tema tertentu yang disediakan untuk mengisi rubrik-rubrik
tertentu.
Untuk mendapatkan data-data atau materi
yang dibutuhkan oleh seorang reporter, seorang reporter memerlukan
persiapan baik persiapan secara peralatan maupun persiapan mental.
Peralatan-peralatan yang harus dimiliki seorang reporter misalnya
kamera, tape recorder, kertas, ballpoint, dll. Adapun persiapan mental
meliputi pelatihan kemampuan menangkap informasi, meningkatkan rasa
percaya diri, dan membekali diri dengan pemahaman tentang etika yang
baik sebagai seorang reporter seperti etika dalam berwawancara, etika
ketika memasuki lokasi peliputan berita dll.
b. Pemilihan
Materi
Materi yang diperoleh bisa saja sangat banyak
atau lebih dari cukup untuk mengisi mading atau mungkin juga
materi-materi yang diperoleh kurang layak atau kurang pantas untuk
ditampilkan. Oleh karena itu selanjutnya tim redaktur harus melakukan
pemilihan materi yang bisa dimuat atau dapat diterbitkan.
c.
Editing
Setelah melakukan penyortiran materi maka
langkah selanjutnya adalah melakukan proses editing terhadap tulisan,
gambar atau pun foto yang akan dimuat dalam mading. Proses editing
terhadap tulisan perlu dilakukan untuk mengurangi bahkan memperbaiki
kesalahan-kesalahan pengetikan atau penulisan. Adapun editing terhadap
foto atau gambar dilakukan untuk mempercantik tampilannya.
d.
Lay Out / Pengaturan Tata Letak
Pengaturan tata
letak dilakukan agar tampilan mading bisa memberikan sajian yang
menarik bagi pembaca, tidak memberikan kesan asal jadi dan membosankan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lay out misalnya penempatan
rubrik, penentuan ukuran kolom rubrik, penempatan lukisan/gambar/ foto
dsb.
e. Menghias mading
Setelah di
layout dengan baik untuk lebih mempercantik tampilannya sebaiknya
mading diberi hiasan-hiasan baik berupa gambar atau penambahan
pernak-pernik lainnya. Setelah mading di hias maka mading siap
diterbitkan
D. Evaluasi Mading
”Segalanya tak
ada yang sempurna” mungkin pepatah itu harus selalu kita pegang untuk
lebih memperbaiki diri kita dan apa yang kita kerjakan di masa yang akan
datang. Begitu pula halnya dalam pembuatan mading, setelah mading
diterbitkan dan di baca oleh khalayak atau keluarga besar sekolah maka
ada baiknya Tim Mading melakukan evaluasi baik berdasarkan pengamatannya
maupun berdasarkan hasil kuisioner pembaca terhadap mading yan
disajikan. Penilaian-penilaian, kritik dan saran dari pembaca dapat
dijadikan nodal perbaikan di masa yang akan datang.
E.
Keberlanjutan Mading Sekolah
Agar mading sekolah bisa
tetap bertahan dan bisa terbit sesuai waktu yang telah ditentukan maka
perlu dilakukan pengelolaan mading yang baik, terutama pengelolaan
terhadap personilnya. Supaya mading tetap berjalan maka sebaiknya
dibentuk tim mading yang solid dan setiap saat diberikan pembinaan atau
bahkan apresiasi dari pihak sekolah (sumber tidak dikenal)
lomba mading